JAKARTA - Natal bagi orang Batak bukan hanya soal beribadah di gereja, tetapi juga berkumpul bersama keluarga dan handai taulan. Perayaan ini selalu diwarnai dengan sajian kuliner khas yang menggugah selera di meja makan.
Setiap keluarga memiliki menu favorit yang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun. Hidangan-hidangan ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus identitas budaya Batak di momen Natal.
Hidangan Utama: Ikan Arsik dan Mi Gomak
Ikan mas arsik menjadi primadona di malam Natal orang Batak. Ikan ini dibumbui andaliman dan beragam rempah khas, menghadirkan rasa pedas, gurih, dan aromatik yang sulit ditolak.
Selain arsik, mi gomak juga wajib ada di meja makan. Hidangan berbahan mie ini memiliki cita rasa pedas dan gurih, berpadu dengan rempah khas Batak yang membuatnya selalu dinanti.
Roti dan Kue Tradisional: Roti Ganda, Sasagun, hingga Kue Kipas
Roti ganda Siantar menjadi sajian manis yang tak boleh dilewatkan. Roti ini berisi selai srikaya atau krim dengan meses, menawarkan tekstur lembut dan rasa legit yang pas sebagai hidangan penutup.
Sasagun, berbentuk serbuk, dibuat dari tepung beras yang disangrai dengan kelapa dan gula merah. Rasanya manis dan unik, meski harus hati-hati agar tidak tersedak saat menikmati kudapan ini.
Kue kipas atau semprong menjadi camilan favorit lainnya. Rasanya gurih dan manis, sering disajikan sebagai jamuan untuk tamu saat Natal tiba.
Camilan Gurih dan Manis yang Selalu Ada
Kembang loyang atau kembang goyang selalu hadir di setiap meja Natal. Teksturnya renyah dan gurih, menjadikannya camilan legendaris yang disukai berbagai generasi.
Kacang tojen atau tojin juga menjadi favorit orang Batak. Terbuat dari kacang tanah yang direbus, diberi bumbu, dan digoreng, camilan ini mudah habis duluan karena rasanya yang gurih dan nikmat.
Kue bawang merupakan camilan klasik yang tak lekang oleh waktu. Bentuknya unik dan rasanya gurih, sehingga selalu menjadi salah satu yang cepat habis di setiap perayaan.
Dessert Tradisional: Ombus-Ombus dan Lampet
Ombus-ombus berasal dari Tapanuli Utara, terbuat dari tepung beras dengan gula merah di bagian tengah, dibungkus daun pisang. Rasanya manis dan lembut, cocok sebagai dessert khas Natal.
Lampet hampir mirip dengan ombus-ombus, tetapi memiliki tekstur lebih padat. Kue ini paling nikmat disajikan bersama teh manis atau kopi, melengkapi hidangan penutup di meja Natal.
Kuliner Batak sebagai Identitas dan Kenikmatan
Hidangan Natal orang Batak tidak hanya soal rasa, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya yang dijaga turun-temurun. Dari ikan arsik, mi gomak, hingga berbagai kue khas, setiap menu memiliki cerita dan makna tersendiri.
Persiapan kuliner ini menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam perayaan. Sajian khas Batak menjadikan Natal lebih hangat, penuh rasa, dan meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi keluarga serta kerabat yang hadir.
Dengan variasi makanan yang kaya rempah dan tekstur berbeda, perayaan Natal orang Batak selalu menghadirkan pengalaman kuliner yang unik. Hidangan-hidangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin merasakan tradisi kuliner Batak secara autentik.